Sekadaupost — Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB), Kabupaten Sekadau, Henry Alpius, menghadiri Deklarasi ODF (Open
DefecationFree) atau Stop buang Air Besar Sembarangan (STBM) desa Gonis Tekam,
Kecamatan Sekadau Hilir, Rabu 29 November 2023. Deklarasi ODF ini juga dihadiri
oleh Bupati Sekadau, Aron.Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan
Keluarga Berencana (Dinkes PP dan KB), kabupaten Sekadau, Henry Alpius. Foto:as
“Saya selaku Kepala Dinas Kesehatan PP dan KB mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada pemerintah desa bersama seluruh masyarakat desa Gonis Tekam, Pemerintah kecamatan Sekadau Hilir dan UPTD Puskesmas Simpangn 4 Kayu Lapis dan semua pihak yang telah mewujudkan desa Gonis Tekam sebagai desa Desa ODF Pilar 1 sampai 3 (Stop Buang Air Besar Sembarangan, Cuci Tangan Pakai Sabun serta Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga),” ungkap Henry Alpius.
Sebagian besar penyakit diakibatkan oleh karena faktor linkungan. Oleh sebab itu kalau kita ingin masyarakat kita sehat, keluarga sehat, anak-anak sehat maka yang perlu kita ciptakan adalah mewujudkan lingkungan yang sehat,” katanya
Lingkungan yang sehat adalah kondisi lingkungan yang identik dengan terpenuhinya sanitasi dasar yang dikenal dengan 5 Pilar STBM yakni, tidak membuang air besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun diair mengalir, pengelolaan air minum dan makan rumah tangga, pengamanan sampah dan pengamanan air limbah rumah tangga.
STBM dicetuskan di kabupaten Sekadau dengan peraturan Bupati pada tahun 2017 dan diperkuat oleh peraturan Bupati tahun 2021 yaitu dengan percepatan penurunan stuntung dan akses sanitasi.
“Dengan kita mendeklarasikan lingkungan yang sehat ada pergeseran penyakit menular yang dulu kalau musim kemarau Dinas Kesehatan selalu berjibaku dengan diare, kolera, muntaber. Sekarang dengan adanya lingkungan bersih penyakit itu jarang ditemukan,” bebernya
“Sekarang kita dihadapkan dengan DBD (Demam Berdarah Dengue) hampir semua kabupaten kota berjibaku dengan DBD. Demam Berdarah tdiak ada obat efektif, namun yang sangat baik adalah melakukan Pemberantasa Sarang Nyamuk (PSN) dengan mengurangi genangan air dimana nyamuk-nyamuk bisa berkembang biak,” paparnya
Kabupaten Sekadau peringkat ke-5 dari 14 kabupaten kota di Provinsi Kalimantan Barat terkait dengan percepatan sanitasi berbasis masyarakat.
Untuk di kabupaten Sekadau dari 94 desa sudah 45 desa yang sudah melakukan ODF. Untuk akses sanitasi sudah 89 persen yang pertama adalah kecamatan Nanga Taman karena sudah 100 persen, kemudian kecamatan Belitang 96,18 persen, kecamatan Belitang Hulu 91,82 persen, kecamatan Nanga Mahap 89,70 persen, kecamatan Sekadau Hulu 87, 13, kecamatan Belitang Hilir 85 persen dan kecamatan Sekadau Hilir 81 persen.
“Masih ada 11 persen masyarakat di kabupaten Sekadau yang menjadi tugas kita bersama supaya mere bisa tidak baung air besar sembarangan,” kata Henry.
“Ini sangat penting dalam rangka kita menurunkan angka penyakit yang disebabkan oleh lingkungan. Lingkungan berhubungan dengan stunting,” tambahnya.
“Angka Stunting di kabupaten Sekadau pada awal tahun lalu berada di 35 persen. Namun`saat ini atas usaha kita bersama berada pada posisi 17,50 persen,” pungkasnya. (red)