Kepala Dinas Kesehatan Penendalian Penduduk dan Keluarga Brencana (Dinkes PP dan KB) Kabupaten Sekadau, Henry Alpiu. Foto:as |
Henry Alpius menjelaskan, Gigitan anjing yang terinfeksi rabies dapat menyebabkan penularan virus rabies ke dalam tubuh manusia. Jika tidak segera diobati setelah terinfeksi, penyakit rabies bisa fatal dan mempengaruhi sistem saraf, menyebabkan gejala seperti kejang, kesulitan bernapas, dan gangguan neurologis lainnya.
“Secepatnya mendapatkan perawatan medis setelah terkena gigitan anjing yang dicurigai rabies sangat penting untuk mencegah perkembangan penyakit tersebut,” kata Henry Alpius kepada wartawan, Kamis (16/11/23).
Ia menyarankan, apabila terjadi gigitan anjing dan ada kekhawatiran terkait rabies, langkah-langkah berikut dapat diambil adalah, bersihkan luka dengan sabun dan air mengalir selama 15 menit. Ini dapat membantu mengurangi risiko infeksi. Selanjutnya segera hubungi puskesmas atau fasilitas kesehatan setempat untuk mendapatkan pertolongan medis. Petugas kesehatan akan memberikan penilaian lebih lanjut dan menentukan langkah-langkah selanjutnya.
Laporkan insiden tersebut kepada petugas kesehatan setempat atau departemen kesehatan, sehingga tindakan pencegahan dan penanganan rabies dapat segera dilakukan.
“Jika diindikasikan, mungkin akan diberikan vaksin rabies dan serum imunoglobulin rabies (RIG) sesuai protokol pencegahan rabies. Ini harus dilakukan sesegera mungkin setelah gigitan,” ujarnya
Apabila hewan penyerang masih hidup, Henry menyarankan agar di karantina atau observasi mungkin diperlukan untuk memastikan apakah hewan tersebut terinfeksi rabies
Berkonsultasilah dengan dokter atau petugas kesehatan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang tindakan dan pengobatan yang diperlukan. Selain itu, penting untuk mengikuti vaksinasi rabies yang disarankan oleh petugas kesehatan, terutama jika risiko terpapar rabies dianggap tinggi.
“Ingatlah bahwa rabies adalah penyakit serius dan memerlukan perhatian medis segera. Jangan mengabaikan gigitan hewan yang berpotensi terinfeksi rabies,” pesan Henry Alpius. [red]